..penikmat musim..

four season in ur heart makes u being wonderful..

3.8.07

Selamat Jalan, Ambo..

Berita duka itu datang 2 hari yang lalu. Setelah tiga hari chic pox menyerang tubuhku. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi seteah mengucap innalillahi wa innailaihi rojiuun..hanya air mata dan sebentuk bayangannya.

Almarhum Ambo (begitu biasa cucunya memanggil) meninggal di saat umurnya hampir seabad. Setelah sepuluh tahun dijangkiti penyakit yang membuatnya tidak bisa keluar kamar. Seluruh kegiatannya dilakukan dikamar. Ingatannya juga tidak utuh lagi. Sesekali jika saya datang menjenguk, Indo (istri tercinta Ambo) harus menjelaskannya dulu dalam bahasa bugis supaya dia mengerti. Barulah beliau memeluk dan menanyakan kabar yang lagi-lagi dalam bahasa bugis. Seringkali Indo harus menjadi orang ketiga kalau saya dan Ambo sedang bercakap.

Yang membuat saya sedih karena banyak kenangan kanak-kanak ku dengannya. Ambo dan Indo dulu tinggal bersama kami sebelum akhirnya pindah. Saat itu saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Tiap hari, saat pergi dan pulang sekolah Ambo selalu setia mengantar saya. Waktu itu memang saya masih anak tunggal karena belum punya adik namun keterusan walau sudah punya adik. Tak jarang saya dibilangi cucu yang manja oleh teman-teman sekolah tapi tetap saya acuhkan. Setelah menginjak kelas 5 baru saya memutuskan untuk mandiri ke sekolah. Ambo pula yang pertama kali mengajar saya membaca al qur’an. Hampir setahun saya mengaji di rumah hingga bisa tamat.

Tiap sore beliau menyapu halaman rumah dengan tekun. Halaman rumah kami punya banyak pepohonan, ada pohon nangka, jambu biji, jambu air, alpukat, kelapa serta beberapa tanaman hias mama. Terkadang saya juga menemaninya memunguti dedaunan lalu membantu membakar sampah. Setelah itu dia membersihkan diri dan duduk merokok ditemani secangkir kopi pahit favoritnya. Tidak ada kata hanya kepulan asap rokok dan tatapan menyisir ke sekeliling halaman.

Masih banyak kenangan tentang beliau namun biarlah menjadi kotak yang akan kusimpan di dalam lemari dan akan kubuka dikala rindu. Maafkan saya karena tidak bisa melihatmu terakhir kali, Ambo..

5 Comments: