The Conway and Penrhyn Castle, Smallest House and Beautiful Beach Llandudno in North Wales
Penrhyn Castle memiliki 300 ruangan
Sebagai catatan, Wales seperti juga Scotland termasuk dalam negara-negara gabungan United Kindom yang dikuasai Kerajaan Inggris. Walaupun begitu, orang-orang Wales masih tetap kental dengan budaya mereka. Bisa dilihat dari bahasa keseharian mereka yang tetap memakai bahasa ibu. Bahasa Wales sangat beda dengan Inggris. Beberapa kata berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke bahasa Wales di lembaran informasi yang dibagikan menurut saya mirip dengan bahasa Spanyol. Dan kami disarankan mengetahui beberapa kata yang umum digunakan selama dalam perjalanan. Kata guide, just in case bila dalam perjalanan nanti kami ingin bertanya sesuatu atau bahkan tersesat.
Sore yang indah menikmati pantai
Kembali ke castle, Conway Castle ini merupakan castle yang dibangun oleh Edward I, salah satu raja Inggris, dari tahun 1283 hingga 1287 atau sekitar tiga tahun lama pembangunannya. Castle ini merupakan salah satu dari sekian castle yang diperintahkan dibangun oleh Kerajaan Inggris dengan tujuan untuk mengontrol dan mengawasi wilayah Wales dan penduduknya. Saya mengelilingi castle ini disela hujan gerimis. Tapi tetap saja saya nikmati walaupun harus berhati-hati karena licin. Hanya lima dari 21 menara castle ini yang saya masuki. Selanjutnya ke Conway Suspension Bridge yang bersebelahan dengan Conway Castle. Jembatan ini dibangun oleh Thomas Telford, seorang arsitek dari Scotland yang banyak berjasa bagi pembangunan Inggris hingga namanya diabadikan menjadi salah satu nama kota, pada tahun 1826.
Selanjutnya ke smallest house in Britain. Kami sempat kelabakan soalnya kami terpisah dari rombongan dan harus mencari sendiri tempat itu lewat peta. Tapi akhirnya setelah sepuluh menit berjalan dan mengamati kami sampai juga ke rumah kecil pojok berwarna merah yang dijaga oleh seorang wanita setengah baya berpakaian khas Wales. Tinggi rumah dua lantai ini 3.05meter dan lebarnya 1.8meter. Tapi melihatnya saja saya seperti tidak bisa bernapas jika harus berlama-lama tinggal didalam. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana orang bisa tinggal dan hidup di rumah ini. Apalagi menurut informasi orang terakhir yang tinggal disitu berukuran hampir dua meter.
Setelah mengambil gambar kami segera ke bis karena sebentar lagi berangkat Penrhyn Castle, sekitar setengah jam dari Conway. Masuk ke Penhryn Castle kami dilarang membawa tas dan mengambil gambar. Alhasil gambar luar saja yang kami potret. Penhryn Castle ini merupakan tempat tinggal keluarga Inggris, Pennant Family sejak abad 18. Keluarga yang menempati urutan ketiga terkaya di UK ini berusaha dibidang slate (batu/papan tulis) yang berasal dari black stone, Jamaican sugar dan jual-beli budak (sekarang tidak lagi).
Layaknya sebuah istana bangunan ini memiliki 300 ruangan tapi hanya 7 kamar tidur yang dibuka untuk umum dan sekitar sepuluh ruangan umum lainnya. Arsitektur dan hiasan dinding serta furniture semua masih asli dan sangat mewah. Karpet dari bulu domba, kursi kayu oak, ukiran dinding, gorden berbahan sutra dan beberapa lukisan besar anggota keluarga. Beberapa orang volunteer yang tergabung dalam National Trust masing-masing menjaga tiap ruangan seraya menjelaskan informasi yang kami butuhkan.
Salah satu pier terpanjang di Inggris
Saya terkesima dengan sebuah ruang makan mewah yang berisi sebuah meja makan panjang dengan 22 kursi emasnya. Menurut volunteer yang menjaga, keluarga ini sering mengundang keluarga kerajaan Inggris bahkan Ratu Victoria pernah beberapa kali makan disitu. Dan setiap tamu yang diduduk dikursi punya masing-masing servant yang siap melayani dari membawakan piring hingga menuangkan minum. Menurut info yang tertulis, waktu itu keluarga ini memiliki 31 pelayan serta 3 orang penjaga kandang.
Rasa-rasanya saya ingin tinggal beberapa hari di istana ini dan berlagak menjadi putri tapi apa daya saya hanya punya satu setengah jam menikmati keindahannya. Selanjutnya ke Llandudno, salah satu kawasan wisata pantai terkenal di North Wales. Dan akhirnya saya bisa merasakan hembusan angina pantai disertai deru ombak. Tiba-tiba saya ingat Pantai Losari, bagaimana keadaannya ya sekarang disana?ufh..saya rindu Makassar.
Tak terasa setengah jam lagi kami harus pulang ke Birmingham. Tapi saya sempatkan membeli satu porsi fish n chips (fast food khas Inggris) di restoran pinggir pantai. Lumayan mahal juga, 4.50pound (sebenarnya saya terjebak karena saya kira pasti lebih murah karena daerah laut ternyata lebih mahal dua kali lipat dari harga Birmingham). Sepanjang jalan pulang masih ada pemandangan pantai. Lambat laun saya merebahkan kepala disandaran kursi untuk melepas lelah dan berharap bisa tertidur hingga tiba di Birmingham.
Labels: travelling
Baru tau kalo wales tidak berbahasa Ibu Inggris.
Contoh bahasa wales kayak yang di rumah kecil itu ya? susah betul bacanya