Kesendirian
Labels: poem
four season in ur heart makes u being wonderful..
Labels: poem
3 Comments:
At 22 June 2007 at 21:41:00 GMT-7, said…
At 27 June 2007 at 22:33:00 GMT-7, said…
At 29 June 2007 at 00:45:00 GMT-7, deen said…
Labels: travelling
4 Comments:
At 22 June 2007 at 01:06:00 GMT-7, Daeng Ipul said…
At 22 June 2007 at 14:29:00 GMT-7, said…
At 25 June 2007 at 00:59:00 GMT-7, said…
At 3 July 2007 at 22:29:00 GMT-7, Daeng Ipul said…
Sebenarnya jalan-jalannya sudah berlalu sejak dua minggu lalu. Namun waktu itu saya tidak bisa langsung posting tulisan karena tidak pernah punya break time untuk menulis. Soalnya habis jalan dua hari di High Wycombe, langsung dilanjut lagi ke acara Spring Gathering Kibar di Coventry juga dua hari. Jadi, seminggu itu saya tidak ada istirahat. Baru hari kelimanya saya terkapar di rumah dan tidur seharian. Mengumpulkan tenaga karena esoknya harus kembali beraktivitas, masuk kerja lagi.
Ide ke High Wycombe muncul karena dapat libur seminggu dari tempat kerja, itu satu. Yang kedua, memang telah penasaran mau ke High Wycombe sejak pertama datang. Ketiga, K Miya sudah berkali-kali mengundang ke sana dan berkali-kali pula saya janji mau mengunjungi. Apalagi bulan depan K Miya akan pindah ke Belgia menyusul suami. Mmm..enaknya bisa makan coklat Belgia yang lembut..
Maka saya ajaklah Vima, berencana mengambil master di business school University of Birmingham, yang kebetulan juga libur kursus bahasa Inggrisnya selama seminggu. Tiba di Highwycombe, sebuah kota yang berbukit dengan rumah bersusun rapi, saat jam 6 sore setelah melalui perjalanan sekitar 2 jam. Kami dijemput K Miya yang baru saja pulang kantor. Lalu ke rumah K Miya dan memutuskan untuk makan malam dulu baru keliling sebentar. Habis makan, kami diajak ke West Wycombe Hill. Sekitar 10 menit berjalan kaki, akhirnya kami tiba di puncak bukit.
Pemandangannya sungguh indah. Kami bisa melihat seluruh kota High Wycombe dari sini. Hamparan Rapseeds yang menghijau dan sesekali dilalui kereta antar kota yang melaju kencang. Kami tidak tahan mengabadikan pemandangan yang indah ini. Di atas bukit ini ada sebuah bangunan tua yang terdiri dari pagar tinggi dan sebuah makam di dalamnya. Makam ini merupakan peristirahatan terakhir Francois, seorang tuan tanah di West Wycombe. Mengitari makam ini ternyata ada sebuah gereja yang terawat dengan baik dan berjejer beberapa makam.
Matahari sebentar lagi terbenam dan sebelum turun bukit kami sempatkan untuk mengambil beberapa gambar. Sunset ini sedikit mengingatkan Pantai Losari. Hanya sedikit. Karena hanya ada suasana hening dan tidak ada suara ombak plus pisang epe rasa durian.
Hari kedua, berdua dengan Vima kami memilih tempat. Ada beberapa tempat menarik menurut K Miya yang bisa kami kunjungi. Antara lain museum kota dan sebuah taman mini (kalau yang ini memang betul-betul mini, sebuah replika kota) dan West Wycombe Park and Manor. Melihat penjelasan dan gambarnya di internet akhirnya kami memilih yang terakhir. Apalagi hanya park itu yang letaknya cukup dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Sekitar 20menit kami berjalan kaki ke park itu. Cukup lelah juga. Seorang lelaki berbadan tegap menghampiri kami setelah melewati pintu gerbang. Dia mengingatkan kalau didalam sedang ada pembuatan drama oleh stasiun tv BBC yang berjudul The Cranford Chronicles. Jadi kami di mohon untuk tidak mengganggu proses pembuatan dengan tidak melewati batas daerah yang dia jelaskan. Kami menurut saja.
Labels: travelling
0 Comments:
0 Comments:
lelaki muda tawa menyeringai
menikmati kepulan asap dari puntung yang masih setengah
hidup...hidup....hidup...
tiada gelisah walau bukan tanpa masalah..
nice poem