..penikmat musim..

four season in ur heart makes u being wonderful..

6.3.08

Kisah Klasik


Pekan lalu, entah mengapa rindu rasanya bercakap dengan teman-teman kala SMU dulu. Lalu kutelponlah mereka satu-persatu yang memang betul akrab denganku. Kebetulan telah ada jaringan menelpon ke Indo yang lumayan murah khusus ke telpon rumah dibandingkan Skype. Dua orang akhirnya bergelar dokter. Mereka mengadakan acara syukuran di sebuah ballroom mewah milik keluarga Manggabarani di daerah Somba Opu. Saya menyimpulkan tempat pelaksanaannya mewah karena berdasar deskripsi penjelasan teman saya itu plus lokasinya juga lumayan stategis.

Saya tentunya memberikan ucapan selamat dan bertanya langkah apa selanjutnya setelah tuntas menyelesaikan belajar kedokteran selama 7 tahun. Yang satu belum ada menentukan pilihan diantara beberapa pilihan yang ditawarkan orang tuanya sedangkan yang satu otomatis harus mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi ahli kandungan. Namun yang sama, keduanya mau berlibur dulu setelah stuck dengan anatomi, fisiologi n tetek-bengek dokter selama bertahun-tahun. Dan satu pesan mereka, ”Pit..tolong jangan masukkan anakmu kelak ke kedokteran”. Saya hanya bisa tertawa dan mereka-reka mengapa mereka tidak merekomendasikan profesi yang banyak diagung-agungkan orang itu.

Lain lagi cerita teman lain, yang masalah adalah kondisi percintaannya. Lucu juga mendengarkan dia berbicara tentang cinta, perasaan rindu dan bagaimana menghadapi orang tua dengan kondisi demikian. Soalnya sejak SMU dulu, dia tidak se-agresif kami semua jika membicarakan makhluk yang bernama lelaki. Tapi bagus juga sih akhirnya dia bisa juga merasakan bagaimana di dunia itu *sok tua*. Dan saya hanya bisa berkata, jalani dan nikmatilah *sok tua lagi*. Beberapa juga hampir mirip, masih dengan urusan lelaki dan pekerjaan. Topik yang tidak pernah basi kalau didiskusikan bersama. Yang berbeda karena ternyata kami membicarakannya dengan pengetahuan yang lebih luas. Tidak sekedar terima, tolak dan lupakan yang biasanya sebagai kesimpulan akhir jika membicarakan topik ini. Saya merasa kami memang telah banyak berubah dalam melihat sesuatu. Mungkin juga teman-temanku berfikiran yang sama.

Sambil berbicara dengan mereka, bayangan beberapa tahun silam juga sempat muncul. Saat kami masih berseragam putih abu-abu. Pulang bersama, makan bakso bersama tapi cari kado ulang tahun sendiri-sendiri. Lucu, menggelikan. Saya juga ingat, kalau kami punya diary bersama. Entah dimana buku besar bercover tebal itu berada. Kami bergantian membawa diary itu pulang. Lalu menuliskan pengalaman atau perasaan kami. Walaupun cuman setahun, acara menulis bersama di satu buku itu cukup menyenangkan. Paling tidak, ada alasan lain untuk merangkai kata-kata indah karena teman yang lain pasti membacanya. Dan lebih mengasyikkan dibandingkan mengerjakan PR Fisika yang rumitnya minta ampun.

Kisah itu memang telah menjadi kenangan. Dan selalu saja membuat kami tertawa jika mengingatnya. Mungkin memang kenangan diciptakan untuk itu, memberikan kebahagiaan di masa depan. Kami memang tidak lagi seakrab dahulu. Ada banyak yang bisa dijadikan kambing hitam, pekerjaan, jarak, ganti nomor HP, kesibukan kuliah dan alasan-alasan klasik semacamnya. Namun minimal kami masih punya ikatan kenangan yang sama yang bisa kami bagi bersama entah itu sekarang setelah 7 tahun berlalu ataupun 20 tahun ke depan saat deret alasan semakin banyak untuk mengulur jarak.

Tapi saya masih membayangkan dan berharap bahwa kelak saat kami bisa bertemu secera disengaja atau tidak disengaja di pelataran mall, toko baju atau restoran fast food kami masih bisa meluangkan waktu untuk berbicara sedikit. Bukan hanya tanya kabar lalu buru-buru pergi. Seperti kisah drama Mistresses. Empat orang perempuan bersahabat yang punya karakter berbeda, masalah kehidupan berbeda tapi selalu punya jadwal pertemuan yang sama di tempat yang berbeda. Drama berseri ini mirip dengan serial Amerika yang terkenal, Sex in The City dan Desperate Housewife. Tapi saya lebih menyukai Mistresses, bukannya anti Amerika, namun drama produksi BBC ini tidak banyak berbasa-basi dan hanya tayang beberapa episode. Masalah-masalah yang diangkatpun lebih jelas dan mengena. (Oya, setelah muncul Mistresses ini saya jadi berfikiran. Koq semua drama tentang pertemanan dengan menampilkan sisi kehidupan berbeda dari masing-masing subjek selalu merujuk ke perempuan?apakah lelaki tidak punya sisi kehidupan menarik lalu bermuara dengan kisah pertemanan yang bisa diangkat jadi serial drama?)

Saya tidak sampai berharap banyak bahwa nantinya kami masih punya banyak waktu untuk saling berbagi tentang kehidupan pribadi masing-masing sambil minum wine. Namun keinginan untuk meluangkan waktu berkumpul bersama, tertawa bersama lalu berbicara sedikit tentang kenangan dan masa depan masih tetap ada. Semoga mereka juga berfikiran yang sama. (Guys, wait me there then we can catch up together..miss you all)

4 Comments:

    • At 9 March 2008 at 04:03:00 GMT-7, Blogger soeltra said…

      sy membayangkan pit sambil nulis ini sambil dengerin graduationnya vit C (*terharu mode on)

      as we go on, we remember
      all the times we, had together
      and as our lives change
      come whatever
      we will still be friends forever

      mmhh..klo dr yg prnh sy bc *sok tau*, ktanya laki2 klo punya mslh cnderung sk mnyendiri, klo perempuan emang dasarnya sk berkumpul 'n sharing sama2. pikir2 sih bnr jg, secara sk kumpul2 sampe nginep segala saling curhat.hahaha...
      (ochaa,sampe jam 4 kita br tdr,ampuuunn!)

      ktanya jg, perempuan itu hidupnya lbh kompleks.mgkn krn sisi emosinya yg berperan kali yaa..seru deh!

      selamat hr perempuan sedunia say..
      moga jd istri, ibu 'n perempuan yg sukses /(^_^)\

      cheers..

       
    • At 10 March 2008 at 06:18:00 GMT-7, Anonymous Anonymous said…

      wahhh..sy suka lagu ini.tp lupa memutarnya waktu nulis :)

      iya kali ya,kebanyakan cowo seperti itu.tdk seperti cewe yg harus menghabiskan pulsa, air mata plus pake sleepover.

      slmt hari perempuan juga,soeltra..
      take care

       
    • At 1 April 2008 at 04:46:00 GMT-7, Blogger Sam said…

      Yah, seperti itulah kenangan.
      Kadang datang megusik rindu hingga hasrat tak tertahankan tuk ingin berjumpa.

      Selamat atas happy ending-nya dengan kawan2 lama kamu..!

       
    • At 16 May 2008 at 17:38:00 GMT-7, Blogger Unknown said…

      aslm,
      missUsoMuchMoreThanYouKnowHunny...
      I think i know whose 'sok tua' disitu...hehehe...
      i'll catch u up with u're baby in makassar....
      and i'd love to be those mistresses...
      but not with wine...maybe sarabba mo...hehehe

       
    • Post a Comment