..penikmat musim..

four season in ur heart makes u being wonderful..

28.4.08

Sasaran

Malam tadi massa membakar mesjid dan madrasah. Pagi ini berita itu dibaca oleh banyak orang, lebih banyak dari massa semalam. Apa yang salah dengan mesjid dan madrasah? Kedua tempat itu tetap menjadi representatif umat Islam. Tidak peduli orang-orang yang menempatinya punya mazhab dan menjalankan keyakinan terhadap Allah SWT yang berbeda. Sungguh tidak ber”perikeagaamaan” mereka yang membakarnya.

Mereka harus diberi pelajaran! Begitu kata massa. Tapi apakah harus selalu dengan sikap kekerasan? Bukankah kekerasan turunan dari jaman jahiliyah yang jelas-jelas dilarang oleh Tuhan? Maafkan saya kalau salah. Pun saya tidak pernah menemukan kata kekerasan dianjurkan untuk digunakan dalam pemberian pelajaran. Maafkan sekali lagi kalau saya luput.

Pembenaran dengan melakukan aksi fisik dengan cara merusak tetap mencederai logika. Ada banyak yang bisa dilakukan jika ingin menggunakan otot dengan alasan membela agama. Saudara-saudara kita di Palestina butuh bantuan tenaga jika ada yang mau berjihad. Kondisi mereka yang nyata, terpuruk dan semakin hari diteror oleh Israel yang membutuhkan massa. Massa membidik sasaran yang tidak tepat.

Dampak materi dan psikologi menyusul kemudian. Memang massa telah berhasil membuat mereka ketakutan, tidak berani keluar rumah, takut ke sekolah. Untuk yang satu ini massa berhasil. Tapi massa juga berhasil menghanguskan ratusan kitab suci, tempat belajar dan rumah Tuhan. Bayangkan saja berapa banyak umat muslim yang bisa memetik pahala dengan ratusan kitab suci itu. Ada berapa anak yang bisa menikmati pendidikan dengan fasilitas yang layak jika bangunan madrasah itu tidak dihancurkan. Apalagi saya dengar-dengar bahan bangunan di Indonesia sekarang melonjak seperti roket seperti harga beras dan telur. Dengan mesjid yang bisa digunakan untuk beribadah, orang-orang yang terbasuh dengan air wudhu, menikmati rumah Tuhan yang membawa kedamaian.

Mesjid dan madrasah tidak bersalah. Lembaran Al Qur’an punya hak untuk dibaca oleh siapa saja. Massa tidak boleh main hakim sendiri dengan obor menyala-nyala ditangan mereka. Karena malam adalah milik semua orang, bukan hanya kemarahan dan pembenaran pembelaan agama.

Labels:

2 Comments: