Di tempat mimpi
Malam ini aku lari ke tempat mimpi. Menyusuri lorong-lorong ketiadaan tanpa henti. Aku ingin berlama-lama tinggal disana, mungkin sehari dua hari. Di tempat nyata diriku tidak bisa berbuat sesuai dengan kehendak. Nyata selalu membangkang terhadap keinginanku. Walaupun kadang nyata tetap memberi kesempatan untuk sedikit bersenang.Di tempat mimpi, aku bisa menari-nari dengan kemanjaan. Bisa bercakap dengan masa depan. Kadang main petak umpet dengan cita-cita. Aku pun bisa menyetel musim yang kuingin kan seperti tinggal meng’klik’ imvironment di sebuah percakapan maya lewat Yahoo!Massenger. Mimpi juga seakan sangat tahu kecintaanku terhadap musim hingga seluruh musim dia sediakan untuk ku. Tergantung sejauh mana fantasiku tentang musim.
Di tempat mimpi, aku bisa menjadi diriku sendiri seutuhnya. Tanpa senyum yang dibuat-buat, sapaan menjemukan dan percakapan basa-basi. Kadang aku menjelma menjadi anak kecil yang polos memandang dunia dan hanya asyik bermain ayunan di taman. Kadang menjadi seorang yang sempurna fisik, materi dan kedudukan sosial. Kadang menjadi petualang yang telah meninggalkan tapak kakinya hampir ditiap sudut dunia sehingga bisa bercerita panjang mengenai dunia.
Disinilah aku, sedang berada di tempat mimpi. Tolong jangan bangunkan aku…
Labels: poem
Post a Comment